Oleh: Nurul Hidayati, M.Pd.I.
Pendidikan karakter menjadi salah satu usaha untuk peningkatan kemajuan bangsa melalui sumber daya manusia. Pendidikan serta pengembangan karakter pada siswa-siswi di lingkungan sekolah merupakan poin penting yang harus ditekankan di era globalisasi seperti saat ini. Mengingat kini banyak sekali ancaman dari berbagai penjuru yang pastinya akan membawa dampak sehingga akan mempengaruhi nilai dan moral bangsa. Oleh sebab itu, penting dirasa untuk membuat suatu kebiasaan yang baik agar melahirkan nilai atau karakter yang berbudi luhur.
Hal tersebut sebagaimana yang disampaikan Prof. Dr. Ngainun Naim dalam buku berjudul Character Building Optimalisasi Peran Pendidikan dalam Pengembangan Ilmu dan Pembentukan Karakter Bangsa , bahwa pendidikan di sekolah seharusnya memang bukan sekedar memberikan berbagai macam pengetahuan, melainkan harus bisa membentuk karakter siswanya. Aspek ini penting untuk direnungkan bersama karena realitas selama ini menunjukkan bahwa pembentukan karakter memang kurang mendapatkan apresiasi dan perhatian yang memadai. Konsentrasi guru lebih pada bagaimana siswa mendapatkan nilai yang memuaskan secara akademis.
Dengan berpijak pada pandangan para pakar tersebut, maka di MTs Darul Falah Bendiljati Kulon Sumbergempol Tulungagung telah diadakan sebuah program pemantapan keberagamaan peserta didik yakni Salat Dhuha berjamaah. Tidak hanya itu, pasca melaksanakan Salat Dhuha berjamaah, kegiatan akan mereka lanjutkan dengan membaca Surat Yasin secara bersama-sama. Kegiatan ini menjadi wujud ikhtiar untuk menumbuhkan nilai-nilai religius di lingkungan sekolah.
Bapak Agus Nukmanul Basyir, M.Pd.I. selaku Direktur Pendidikan Yayasan Darul Falah menerangkan, kegiatan-kegiatan yang bersifat positif seperti ini akan terus dilakukan. Hal ini menjadi wujud penanaman karakter disiplin dalam menjalankan salat tepat waktu, sehingga diharapkan nantinya nilai-nilai positif tersebut dapat menjadi sebuah kebiasaan yang baik serta dapat mereka sebarkan ke sesama.
“Melalui Salat Dhuha berjamaah ini tentunya akan menanamkan jiwa disiplin yang baik bagi siswa-siswi, terlebih bagi mereka yang di rumah masih merasa malas untuk salat berjamaah melalui kegiatan rutin ini, tentu harapannya mereka akan terbiasa langsung bergegas ke masjid disaat adzan mulai berkumandang,” ujarnya.
Lebih lanjut Bapak Agus Nu’manul Basyir, M.Pd.I menuturkan, salat dan membaca Surat Yasin ini juga menjadi media untuk membiasakan adab serta menjaga sikap kepada guru dan orang tua. Dengan tumbuhnya karakter yang baik seperti hal tersebut diharapkan para siswa-siswi mampu menjaga dan berhati-hati dalam bersikap kepada orang yang lebih tua dari mereka.
“Siswa-siswi salaman mencium tangan guru setelah Salat berjamaah adalah salah satu bentuk dari sebuah pendidikan karakter yang diterapkan oleh sekolah agar mereka selalu menjaga etika, kesopanan dan ketakdiman terhadap guru,” jelas Beliau.
Dengan begitu, siswanya dapat menjadikan Salat Dhuha dan membaca Surat Yasin ini menjadi kebiasaan yang konsisten. “Kami berharap, semoga kegiatan ini bisa menjadi pembiasaan yang tidak hanya dilakukan di madrasah tapi akan terbawa dimanapun siswa itu berada sehingga mereka mampu memegang teguh agama mereka hingga kelak menjadi dewasa,” harap beliau.
Pembiasaan ibadah ini dinilai memiliki nilai kerja keras, karena dilakukan saat menyongsong matahari. Dengan begitu, rezeki berupa ilmu akan diperoleh para siswa jika konsisten menjalankan Salat Dhuha dan membaca Surat Yasin. Sebagaimana dalam hadis berikut ini:
أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ
” Kekasihku (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) memberikan pesan (wasiat) kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah aku tinggalkan hingga aku meninggal nanti. Yaitu puasa tiga hari setiap bulan, shalat dhuha, dan tidur dalam keadaan sudah mengerjakan shalat witir.” (Muttafaqun ‘Alaih, Al-Bukhari No. 1981, Muslim No. 721).
Shalat Dhuha termasuk kedalam Sunnah Muakkad, dalam bahasa Fikih merupakan jenis ibadah Sunnah amat dianjurkan untuk dikerjakan.
Terakhir Bapak Agus Nu’manul Basyir, M. Pd.I. menekankan bahwa akan banyak hal-hal positif yang didapat lewat kegiatan rutin Sholat Dhuha dan Membaca Yasin berjamaah ini. Menurutnya karakter yang baik akan selalu mengikuti seiring dengan kebiasaan baik yang kita lakukan pula. Melalui agenda rutin Sholat Dhuha dan membaca Surat Yasin yang setiap harinya dilakukan. Bukan hanya karakter religius yang didapatkan oleh siswa-siswi, tetapi penguatan ikatan sosial kepada sesama juga akan mereka rasakan.