Madsadafa – Madrasah Tsanawiyah Darul Falah Sumbergempol-Tulungagung menggelar kegiatan Megengan. Kegiatan tersebut sekaligus menjadi momen doa bersama menjelang pelaksanaan Ujian Madrasah 2022 tanggal 11-21 April. Dua rangkaian acara tersebut berlangsung pada Kamis (31/03/2022) di masjid Baitus Sholihin Bendiljati Kulon, Sumbergempol, Tulungagung.
Tradisi Megengan berkembang di daerah Jawa saat menyambut bulan suci Ramadhan. Masyarakat biasanya berkumpul bersama keluarga, makan bersama, membaca zikir, dan tahlil untuk arwah keluarga mereka yang telah wafat. Selain itu, masyarakat juga melakukan ziarah kubur dan menggelar sedekah massal di masjid atau musala. Ada juga masyarakat yang melakukan kunjungan silaturahmi. Semuanya ini dilakukan dalam rangka menyambut gembira bulan suci Ramadan.
“Pada dasarnya tradisi megengan adalah sebuah kegiatan yang dilakukan untuk menyambut bulan Ramadhan dengan menampakkan ekspresi kegembiraan,” jelas Bapak KH. Munawwar Zuhri, pengasuh YPP Darul Falah, saat menyampaikan materi Mauidzoh Hasanah kepada peserta didik MTs Darul Falah.



Islam sendiri menganjurkan umat Islam untuk bersuka-cita ketika bulan suci ini tiba sebagaimana yang Rasulullah lakukan. Hal tersebut sejalan dengan pelaksanaan kegiatan Megengan yang dilaksanakan oleh MTs Darul Falah. Peserta didik berkumpul bersama untuk mendoakan para leluhur. Doa tersebut dipimpin oleh Bapak Hasyim Asy’ari, S.Pd.I. dan tahlil dipimpin oleh Bapak Nu’manul Basyir, M.Pd.I. Peserta didik juga melaksanakan makan bersama serta membagikan makanan kepada warga madrasah.
Bapak KH. Munawwar Zuhri menyebutkan dasar pelaksanaan Megengan berdasarkan penjelasan dari sahabat Nabi Muhammad SAW. “Rasulullah SAW memberikan kabar gembira kepada para sahabat atas kedatangan bulan Ramadhan sebagaimana riwayat Imam Ahmad dan An-Nasai dari Abu Hurairah RA. Ia menceritakan bahwa Rasulullah memberikan kabar gembira atas kedatangan bulan Ramadhan dengan sabdanya, ‘Bulan Ramadhan telah mendatangi kalian, sebuah bulan penuh berkah di mana kalian diwajibkan berpuasa di dalamnya, sebuah bulan di mana pintu langit dibuka, pintu neraka Jahim ditutup, setan-setan diikat, dan sebuah bulan di mana di dalamnya terdapat malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.” (Lihat Az-Zarqani, Syarah Az-Zarqani alal Mawahibil Ladunniyah bil Minahil Muhammadiyyah, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 1996 M/1417 H], juz XI, halaman 222).
Para peserta didik yang hadir mengikuti rangkaian acara secara baik dan tuntas. Mereka mendengarkan wejangan dari Kepala Madrasah dan materi dari pengasuh YPP Darul Falah. Selain mereka mendapatkan wawasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan Ramadan, mereka juga mendapatkan arahan pelaksanaan ujian madrasah, khususnya bagi kelas IX.
Pesan utama Bapak KH. Munawwar Zuhri bagi calon peserta ujian, beliau sampaikan di akhir tausiahnya. Ia berpesan agar kelas IX mempeng (baca: rajin) dalam belajar.
“Ini amalan supaya kalian sukses dalam melaksanakan ujian. Mim fa’ ‘ain, mempeng,” tambah Kyai Zuhri beriring dengan tawa tipis para peserta didik. (red)