Oleh : M. Taufiq Isya, S. Si, S.Pd *
Guru, satu kata yang mengingatkan kita pada seseorang yang mampu memberikan pengalaman di bangku madrasah. Status sesorang yang dianggap profesi karena keberadaannya diakui oleh masyarakat, dianggap memiliki peran dalam perkembangan pendidikan. sebagian besar masyarakat Guru memiliki makna digugu dan ditiru, profesi yang mengharuskan memiliki pengetahuan, kompetensi dan ketrampilan yang bisa dijadikan contoh dan panutan anak-anak dan masyarakat. Maka tidak sembarang orang bisa menjadi guru, karena harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan khusus. Dalam mengembangkan tugasnya, guru tidak dapat melakukan tindakan sesuai keinginan sendiri, karana profesi guru memiliki standart etika yang harus dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu masyarakat memandang profesi guru memiliki kesan lebih dibandingkan dengan status pekerjaan lain, karena memberikan pengaruh pada kemajuan dan perkembangan anak didik khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Teringat dulu saat masih belajar madrasah diniyah, tersirat syarat-syarat mencari ilmu dalam syi’ir alala. “Elingo dak hasil ilmu anging nem perkoro bakal tak ceritaake kumpule kanti pertelo, rupane limpat lobo sobar ono sangune lan piwulange guru lan sing suwe mangsane”. Ada 6 (enam) perkara yang menjadi syarat agar mendapat ilmu yang manfaat : (1) Cerdas, (2) Semangat, (3) Sabar, (4) biaya, (5) Petunjuk guru, dan (6) lama waktunya. Melalui makna sya’ir itu guru memiliki peran penting, tidak hanya sekedar menyampaikan materi namun harus mampu memberikan pengaruh dan menggerakkan peserta didik untuk mencapai hasil belajar yang maksimal dan mampu diimplementasikan di masyarakat.
Tulisan ini dibuat tepat disaat Allah SWT memberikan ujian kepada bangsa indonesia dan seluruh dunia dengan diturunkannya pandemi virus Covit-19. Kejadian ini membuat semua menjadi abnormal, sebagian besar regulasi dan kebijakan yang sudah diputuskan diawal tahun diubah menyesuaikan kaadaan bangsa. Pemerintah melalui berbagai keputusan memilki fokus pencegahan penyebaran virus demi keselamatan seluruh negara. Dunia pendidikan adalah salah satu bidang terdampak kebijakan preventife pemerintah. Dimulai dari kebijakan Ujuan Nasional sekolah di hapus sampai dengan den gan peserta didik belajar dari rumah dengan batas waktu yang belum tentu. Hal ini membuat sekolah melalui guru memiliki peran ganda untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh dengan seluruh peserta didik. Satu sisi guru harus memastikan ketuntasan belajar siswa, namun sisi yang lain guru harus memastikan peserta didik terjaga belajar dirumah sehingga linier dengan tujuan pemerintah. Sekali lagi profesi guru dipertaruhkan untuk membuat anak-anak tetap belajar dengan metode dan strategi yang belum tentu biasa dilakukan oleh semua guru. Namun tidak semua disikapi dengan panik dan keterpaksaan karena keterbatasan kemampuan pembelajaran jarak jauh.
Allah berfirman dalam Surat Al-Isra’ ayat 36, “Wa laa taqfu maa laisa laka bihii ‘ilm, innas-sam’a wal-baṣara wal-fu`aada kullu ulaa`ika kaana ‘an-hu mas`ụlaa” yang artinya dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. Ada hikmah dibalik semua kejadian yang hari ini menimpa bangsa ini. Melihat dari sudut pandang manfaat, ini adalah waktu yang tepat sebagai seorang guru yang memiliki peran mengajar dan mendidik untuk terus belajar dan meningkatkan pengetahuan khususnya dibidang ilmu teknologi dalam rangka menyambut digitalisasi pembelajaran yang hari ini menjadi fokus pembahasan di semua sekolah. Ayat di atas jika di kaitkan dengan kondisi kita saat ini, guru harus memiliki kemampuan dan keahlian agar kegiatan pembelajaran jarak jauh terlaksana. Yang sudah mengenal semakin tangkas, yang belum mengenal mau belajar untuk bisa. Karena guru menjadi satu-satunya sumber kagiatan belajar siswa selama kebijakan belajar dirumah di tetapkan oleh pemerintah.
DIGITALISASI PEMBELAJARAN
Dalam dunia ilmu informatika kata digitalisasi memiliki definisi proses pemberian atau pemakaian sistem digital. Dari segala sesuatu informasi, kabar berita dengan format analog menjadi format digital sehingga mudah dalam penyimpanan dan penyampaian. dalam situasi saat ini, dimana pemerintah memberikan kebijakan melalui kementerian pendidikan bahwa peserta didik melaksanakan belajar dirumah sampai dengan waktu yang belum tentu, maka agar supaya pembalajran tetap bisa berjalan maka perubahan format pembelajaran menjadi berbasis digital adalah satu cara yang tepat. Pembelajaran dikelas yang melibatkan tatap muka antara guru dan peserta didik, diubah menjadi pembelajaran online dan mengubah bentuk penyampaian serta perangkat yang digunakan dalam format digital.
Di beberapa bidang kata digital sudah tidak asing didengar, misalkan dalam bidang perdagangan saat ini pembeli dan penjual tidak harus melakukan tawar menawar langsung ditempat namun semua bisa dilakukan dengan ahnya sekali klik maka barang terbeli dan pembayaran bisa lewat bank. Dalam bidang transportasi juga sudah marak transport online, katan saja Gojek, Grab bahkan makanan saja sekrang sudah bisa diantar jemput hanya dengan fasilitas digital berupa Handphone dan jaringan internet. Dalam bidang pendidikan, digitalisasi pembelajaran sudah mulai dirintis dengan pembelajaran E-learning. Bentuk pelaporan penilaian peserta didik pun sudah mulai menggunakan format digital, yang sering kita kenal dengan E- raport atau raport ARD unutuk dikalangan madrasah. Namun kali ini tidak hanya dalam urusan tertentu, guru harus menyiapkan format digital perangkat pembelajaran untuk disampaikan melalui media yang bersifat online. Sisi positif yang bisa diambil dari semua kebijakan yang hari ini terjadi adalah sekolah atau madrasah yang memiliki cita-cita mencetuskan kelas E-learning atau kelas digital akan terwujud dengan sendirinya. Program yang akan digadang manjadi unggulan sekolah akan begitu mudah terealisasi karena seluruh perangkat sudah bekerja sacara bersama untuk melaksanakan digitalisasi pembelajaran.
Banyak layanan yang bisa digunakan untuk mengfasilitasi guru dan peserta didik untuk melaksanakan pembelajaran dengan format digital. Misalkan ruang guru, Zenius, Quipper, semua ditawarkan untuk dapat diakses peserta didik di rumah. Selain dalam kondisi lebih sederhana guru dapat memberikan pembelajaran dan penugasan yang lebih simple misal dalam bentuk pesan Whatsapp atau melalui email. Tentu pemanfaatan perangkat digital untuk pembelajaran seperti internet, handphone, komputer atau laptop memiliki dampak positif dan negatif. Bagaimana guru serta orang tua mampu memberikan pengarahan dalam rangka pemanfaatan semua bentuk perangkat yang dapat digunakan untuk pembelajaran jarak jauh.
MENARIK !, apa hubungannya digitalisasi pembelajaran dengan profesionalitas guru?. Profesionalitas yang dimiliki seorang guru akan menjadikan dirinya meiliki sikap tanggungjawab yang tinggi dalam pelaksanaan tugas mengajar. Guru yang melaksanakan tugas mengajar tidak hanya menuntaskan materi sesuai kurikulum yang ada, namun dirinya berusaha membuat peserta didik mengalami perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, sikap, kebiasaan dan ketrampilan dalam pembelajaran. Dengan kebijakan pemerintah melakukan pembelajaran jarak jauh, guru yang profesional akan melakukan segala upaya agar mampu memberikan layanan bimbingan dan terus membangun komitmen dengan siswa dalam ketuntasan pembelajaran. Digitalisasi pembelajaran akan semakin menunjukkan kemauan dan keseriusan guru untuk menyampaikan informasi dan materi kepada peserta didik. Digitalisasi pembelajaran akan semakin memperlihatkan sisi kreatif dan inovatif guru dalam melaksanakan pembelajaran. Karena didalam pembelajaran tidak hanya nilai yang menjadi jawaban akhir, namun juga proses pembelajaran menjadi faktor penentu keberhasilan. Diawalai dari mau, berani mencoba, mengevaluasi dan mengimplementasikan adalah salah satu bentuk keseriusan dan kegigihan guru dalam menjalankan tugas pembelajaran.
KREATIF DAN PROFESIONAL
Guru yang profesional dalam melaksanakan tugas mengajar dapat menciptakan proses pembelajaran yang berkualitas. Proses pembelajaran yang demikian akan ditandai dengan peningkatan hasil belajar siswa. Pembelajaran yang berkualitas akan membuat siswa memahami ketika guru menyampaikan materi pelajaran dan dapat membangkitkan minat belajar. Profesionalitas guru dalam melaksanakan tugas mengajar membuat siswa memberikan perhatian dan bertanggungjawab dalam pembelajaran.
Semakin komplek dan peliknya kondisi yang dihadapai bangsa ini, terutama dalam bidang pendidikan menuntut kita untuk senantiasa mengoptimalkan berbagai potensi yang Allah SWT berikan. Diantaranya adalah manusia terlahir diberikan akal untuk dapat berfikir kreatif. Dengan kreativitas, guru diharapkan akan mampu memecahkan berbagai persoalan secara lebiih efektif dan efisien. Guru diharapkan mampu dengan cepat beradaptasi dengan pola pembelajaran jarak jauh dengan daya kreatif yang dimiliki diharapkan proses pembelajaran dapat dilaksanakan dengan optimal.
Individu yang kratif sangat dibutuhkan dalam rangka digitalisasi pembelajaran, karena tanpa ada semangat kreatif dari guru pembelajaran akan berhenti di zona aman dan nyaman, yaitu pembelajaran langsung. mengubah menjadi format digital mungkin mudah untuk sebagian guru, namun bagi guru yang terbiasa dengan cara mengajar langsung dan tidak terbiasa memakai media elektronik akan menjadi kesulitan tersendiri, yang tentu akan berdampak pada proses pembelajaran siswa dirumah. Maka guru yang profesional akan dengan serius mengevaluasi kekurangan dan mau belajar mengejar ketertinggalan, terus berkomitmen memberikan layanan bimbingan yang maksimal kepada peserta didik meskipun dalam kondisi anak belajar di rumah.
Guru yang kreatif dan profesional akan mengaktualisasikan secara optimal segala kemampuan yang dia miliki dalam rangka membina dan mendidik menjadi generasi yang mampu bersaing, menjadi tauladan yang patut diikuti ileh peserta didik. Karena dari sana akan melahirkan peserta didik yang cerdas, kreatif, bermoral dan berkomitmen pada kedisplinan dan prestasi.
Sejenak mari merenungkan pernyataan ‘jean soto’ yang berbunyi: “Setiap anak itu unik : tujuan utama setiap pendidikan dan pengajaran adalah kita mendidik meraka dengan segala kekurangan dan segala poternsi yang ada, sehingga potensi ini dapat kita kembangkan untuk kebaikan secara maksimal.”
Mari kita jaga tanggungjawab ini dengan sebaik-baiknya, kita berikan yang tebaik buat anak didik kita untuk mencapai hasil yang terbaik. Live is soo simple, live once be significant, tetap berusaha dan belajar bisa bermanfaat buat masyarakat. Syukuri apa yang Allah SWT berikan kepada kita melalui keluarga dan anak-anak kita, semoga dengan kita memudahkan anak didik kita Allah SWT memudahkan keluarga dan anak-anak kita. Dengan segala keterbatasan yang kita rasa, pasti ada kelebihan yang terkadang tidak kita sadari.
“Ngajiho kerono ilmu mahesi ing ahline, lan ngunggulake lan dadi tondo tingkah pinuji”
Belajarlah, ilmu adalah perhisan indah bagi pemiliknya, dan keutamaan baginya serta tanda setiap hal yang terpuji.
(*) Penulis adalah seorang Tenaga Pendidik di MTs Darul Falah Bendiljati Kulon Sumbergempol.