Oleh : Niswatul Luthfiyah, S.Pd

Manusia adalah makhluk berbahasa. Bahasa selalu digunakan dalam berbagai hal. Permasalahan yang sering ditemukan adalah bagaimana bahasa baku dan tidak baku. Kerap kali terjadi keditakselarasan antara kebiasaan ragam lisan dan ragam tulisan. Seperti kata amin, aamin, amiin dan aamiin. Kata tersebut biasanya digunakan ketika sedang berdo’a, namun banyak orang yang belum paham betul bagaimana perbedaan kata tersebut dalam penggunaannya. Baik secara lisan maupun tulisan. Semua kata di atas adalah benar, tergantung bagaiamana maksudnya. Kata di atas merupakan serapan dari Bahasa Arab yang kemudian menjadi Bahasa Indonesia. Dalam Bahasa Arab ada huruf yang dibaca panjang atau madd dan ada juga yang dibaca pendek. Huruf yang panjang harus dibaca panjang, demikian juga huruf yang pendek harus dibaca pendek. Jika salah membaca maupun menulis maka bisa merubah maknanya.

Berikut perbedaan makna dari empat kata tersebut

  1. Kata “amin” (أَمِنْ), yaitu huruf a dan mim pendek, maka artinya adalah “amankanlah”
  2. Kata “aamin” (أٰمِنْ), yaitu huruf a panjang dan huruf mim pendek, maka artinya adalah “percayalah”
  3. Kata “amiin” (أَمِيْنَ), yaitu huruf a pendek dan huruf mim panjang, maka artinya adalah “jujur”
  4. Kata “aamiin” (أٰمِيْنَ), yaitu huruf a panjang dan huruf mim panjang karena ada ya’ sesudahnya, maka artinya adalah “Ya Allah kabulkanlah permintaan kami”

Karena itu tulisannya harus benar dan bacaannya juga harus benar. Dan keempat kata di atas semuanya benar tergantung kita menggunakannya. Jadi sesuaikanlah dengan kebutuhanmu dan berhati-hatilah ketika menggunkannya agar tidak merubah artinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat